INILAH MASALAH PERTANIAN DI INDONESIA DAN SOLUSI

Indonesia dikenal dengan sebutan Negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencariannya sebagai petani. Jika dilihat dari jumlah masyarakat yang berprofesi petani kurang lebih 70% masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu berlimpahnya dan keanekaragaman komoditas pertanian di Indonesia merupakan aset penting di Indonesia karena dapat menompang ekonomi negara.

Maka dari itu Indonesia seharusnya bisa swasembada pangan dan tidak mengandalkan Impor bahkan bisa menjadi Negara lumbung pangan Dunia. Namun mengapa Indonesia masih tertinggal dengan Negara luar seperti Thailand yang merupakan Negara berkembang namun bisa mencukupi kebutuhan pangan Negara bahkan bisa ekspor berbagai komoditas pangan. Mengingat tanah di Thailand tidak sesubur di Bumi Pertiwi ini. Lalu apa sebenarnya yang terjadi dengan pertanian di Indonesia. Inilah ulasan singkat mengenai pertanian Indonesia yang perlu diperbaiki.


PERAN PEMERINTAH
Peran pemerintahan ini seperti penataan kembali SDM petani yang meliputi monitoring, evaluasi dan pembangunan dilapang. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. 

Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Bukan hanya itu pemerintah juga perlu memperhatikan kinerja dan nasib PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) karena keberhasilan petani ditunjang dengan keberhasilan PPL.

MEMPERBAIKI SDM PETANI
Pengetahuan yang luas merupakan kunci dari kesuksesan sebuah usaha demikianlah dengan pertanian. Pengetahuan yang luas dibarengi dengan pengalaman yang menghuni menjadikan petani sukses. Namun keadaan dilapang petani masih minim akan ilmu pengetahuan. Contoh tidak tahunya akibat pembakaran jerami di sawah, tidak memanfaatkan Kelompok Tani, system tanam yang masih tradisional, tidak mengetahui kapasitas resapan tanah, menghiraukan kualitas air, membuang sampah di ladang, dan sebagainya.

Faktor tersebut dapat menjadikan hasil panen berkurang baik secara kualitas dan kuantitas. Memang bukan perkara mudah untuk mengubah pola pikir petani Indonesia karena sudah dilakukan sejak nenek monyangnya. Oleh karena itu perlunya pendampingan dan pengawasan secara intensif dan berkala di lapangan yang melibatkan stakeholder yang terkait bidang pertanian. Contoh stakeholder Bidang pertanian yaitu PPL, Gapoktan, bila perlu mendatangkan ahli dari Universitas bidang pertanian. Sehingga petani akan bertanya langsung mengenai tanamannya dan tebiasa dengan ilmu baru saat ini.

MINIMNYA LAHAN              
Minimnya lahan ini juga menjadi salah satu faktor dari ketinggalan pertanian di Indonesia. Bagaimana tidak lahan pertanian sekarang banyak yang ahli fungsi seperti pembangunan rumah dan ada yang sebelumnya luas dibagi-bagi karena warisa menjadi kecil-kecil sehingga penggunaan alat dan mesin pertanian tidak dapat menjangkau. Akibatnya tidak terpenuhi kebutuhan pangan yang semakin besar karena terjadinya ledakan penduduk.

MANAJEMEN (PEMBUKUAN)
Kesuksesan dalam bertani dapat dilihat dari keuntungan hasil panen. Keuntungan hasil panen dapat kita ketahui dari nilai R/C rasio. Nilai rasio ini dapat kita hitung dengan cara Pendapatan : Total biaya operasional. Nilai dari total biaya operasional didapatkan dari nilai akumulasi total biaya tetap + total biaya variable. Contoh dari biaya tetap yaitu penyusutan alsintan, sewa lahan, dll. Sedangkan total biaya variable yaitu pupuk, benih, dll. Maka akan ditemukan nilai R/C rasio dari perhitungan tersebut. Jika nilai rasio yang didapatkan lebih dari 1 maka budidaya layak dijalankan. 

Sedangkan jika nilai rasio kurang dari 1 usaha budidaya tidak layak dijalankan untuk itu perlu perbaikan pada total biaya variable salah satu cara menggurangi pupuk kimia alternatifnya mengganti dengan organik, mengurangi tenaga kerja dan sebagainya. Pengurangan tersebut sesuai dengan penggunaan biaya yang dikeluarkan selama pembudidayaan karena setiap komoditas akan berbeda jenis biaya yang dikeluarkan.

ALSINTAN PERTANIAN
Fasilitas yang memadai akan mempermudah dalam bertani sehingga akan efektif waktu dan biaya. Bukan hanya itu nilai agronomis juga perlu diperhatikan untuk menunjang alat tersebut dengan lahan pertanian Indonesia. Untuk itu perlu dukungan fasilitas pertanian seperti taktor, pompa air, GPS, Drone, dan lain lain. Sehingga produktivitas meningkat dan biaya operasional akan menurun akibat pengurangan tenaga kerja.

SAMPAH
Sampah memang menjadi masalah yang kerap muncul di Indonesia. Di sector pertanian sampah juga sering dijumpai dan parahnya petani tidak menyadari akibat dari sampah. Sampah ini dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan dapat merusak sifat fisik tanah. Penurunan kesuburan tanah akibat dari sampah plastic yang lama terurai sehingga munculnya zat kimia yang mencemarinya. Akibatnya lagi tanaman akan sulit untuk tumbuh bahkan mati tertutup sampah.

KETERSEDIAAN DAN KUALITAS AIR
Pembudidayan selalu membutuhkan air untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Pemahaman dini terhadap kerusakan tanah juga perlu diperhatikan. Jika keadaan fisik tanah rusak dan menurunnya bahan organic tanah akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan air. Sehingga yang terjadi dilapang orang akan berebutan air walaupun dalam pembagiannya berimbang antara petani satu dengan lainnya. 

Untuk menghindari hal tersebut perlu memperbanyak penggunaan organic, dan membuat jebakan air pada lahan sehingga air tersimpan didalam tanah.
Kualitas air dalam pertanian juga perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi produktivitas. Sama halnya Manusia jika diberi air yang kualitas buruk akan mudah terserang penyakit dan berefek pada jangka panjang. Oleh karena itu senantiasa menjaga kebersihan air baik di saluran irigasi, sungai, danau, laut, maupun rawa. Karena air yang bersih menghsilkan oksigen terlarut dalam air yang baik untuk tanaman.

BIBIT UNGGUL


Penggunaan bibit unggul juga salah satu faktor untuk dalam pertanian Indonesia. Minimnya penyuluhan dan sosialisasi terhadap bibit unggul merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tidak tahunya petani terhadapnya bibit unggul baru. Berberda dengan Thailand bibit unggul diproduksi oleh program pemerintahan yang melibatkan ahli dan pakar.

Dilansir dari gamadaz.com Fasilitas Dalam penggunaan bibit unggul ini terdapat beberapa kebijakan budidaya tanaman yang berlaku untuk pertanian Thailand salah satunya adalah pola monokultur. Pola monokultur ini juga dapat memberi keseragaman output, daya saing ekspor meningkat, penanganan pasca panen lebih mudah serta salah satu upaya untuk pengendalian penyakit tanaman.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "INILAH MASALAH PERTANIAN DI INDONESIA DAN SOLUSI"

  1. Memang masih banyak sampah di lahan pertanian gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ituu gan masyarakat belum sadar dampak dari sampah

      Delete