SERIBU CERITA SAAT BERJAGA DI KEBUN. MENYENANGKAN BAHKAN MENYERAMKAN (PENAMPAKAN)

Cerita ini berdasarkan pengalaman saya saat berjaga malam di kebun. mengapa harus dijaga? Karena untuk mengendalikan hama yang sering menyerang tanaman dikebun seperti babi hutan dan landak. Seperti hari biasanya saya berjaga setelah adzan isyak untuk sampai dikebun saya menggunakan sepeda motor kadang juga berjalan kaki karena hanya beberapa kilometer. Setelah sampai dikebun biasanya langsung keliling mengecek kondisi untuk memastikan tanaman tidak diserang. 
SERIBU CERITA SAAT BERJAGA DI KEBUN. MENYENANGKAN BAHKAN MENYERAMKAN (PENAMPAKAN)
Jaga Kebun
Sering waktu keliling pertama tanaman sudah diserang hal ini buat kesal dan tidak enak kepada pemilik kebun karena kita dipercayakan untuk menjaganya tetapi kecolongan. Untuk menghangatkan badan saat berjaga tak lupa membawa jaket tebal, topi bahkan buff atau slayer. Tak lupa pula membawa kopi dan cemilan atau makanan untuk menemani kerasnya malam.

Namun kami menikmatinya seperti piknik di malam hari. Setelah istirahat sejenak kita berkelilingi lagi waktu dan waktu ingin menyalakan mercon ada kejanggalan. Mercon tidak bunyi dan teman saya sadar kalau kemarin ada yang meninggal kebetulan yang meninggal teman kerjanya dan teman bermain. Waktu itu saya cukup merinding tetapi saya mencoba menangkan diri biar tidak terlihat takut. Setelah terus mencoba dan mencoba temenku spontan berteriak Allahu Akbar bebarangen dengan menghidupkannya akhirnya berbunyi.

Kejadian itu buat saya lebih merinding lagi. Mungkin banyak orang berfikiran hanya sebuah kebetulan atau bahkan tidak percaya dengan hal mistis tersebut. Karena jika kita mengalami sendri kejadian mistis tersebut Akan percaya seperti yang dialami kami saat berjaga malan dikebun. Kami kemudian bergegas kepondok untuk menengkan diri dan istirahat dengan membuat perapian dan menikmati secangkir kopi.

SERIBU CERITA SAAT BERJAGA DI KEBUN. MENYENANGKAN BAHKAN MENYERAMKAN (PENAMPAKAN)
Piknik Versi Pertanian

Sesambil berbincang suasana disana begitu sepi, embun terasa menusuk-nusuk. Lalu hal aneh terjadi lagi mewangi seperti menyan lewat begitu saja sekitar pukul 22.00 temenku hanya bilang "jangan ganggu mbah" sontak buat merinding bukan main rasanya darah naik ke kepala dasarnya saya emang penakut. Dengan kejadian itu kami tidak berkeliling hanya mengawasi dari pondok menggunakan senter.

Pikiran tentang mistis mulai hilang karena waktu itu kami sengaja tidak membahasnya terlebih lagi kita sudah merencanakan untuk bakar-bakar ikan yang membawanya dari rumah. Saat bakar-bakar suasana kembali tenang diselimuti kehangatan sebuah pertemanan sambil bercanda ria. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu hingga pukul 01.00. Saat ingin berkeliling rasanya badan sangat berat untuk digerakan karena sudah kekenyangan dan malas.

Maka dari itu kita hanya mengawasi dari pondok menggunakan senter. Dikejauhan terlihat sosok putih hanya sekilas dan kita menhirakannya. Namun sosok putih bergerak kian mendekat hingga tepat didepan pondok berjarak 200 meteran yang pertama jauh disebelah utara dan kami kira hanya sebuah pantulan bulan dan senter tidak bisa menjangkaunya untuk memastikannya karena kebun begitu luas kurang lebih 3 ha. Pikiran sudah tidak karuan bacaan apapun sudah dibaca.

Pada akhirnya temenku berkata kotor dan pada akhirnya hilang sosok putih tersebut. Pukul 02.00 mewangi datang lagi lewat seperti angin sontak buat merinding lagi temanku hanya bilang "mbahnya udah pulang. Rentetan kejadian tersebut merupakan hal terburuk yang pernah aku alami selama aku berjaga malam di kebun parahnya lagi serangan hama juga bebarengan dengan kejadian tersebut namanya apes selalu tak terduga.

Esoknya kita bercerita kepada teman-teman dirumah ada yang bilang lucu, ada yang percaya ada yang tidak. Pelajaran yang bisa saya ambil hikmahnya saya lebih berani dengan hal mistis walaupun kadang masih datang rasa takut itu dan mistis itu memang ada di kehidupan kita namun berbeda alam dan kita akan lebih percaya jika kita mengalaminya.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SERIBU CERITA SAAT BERJAGA DI KEBUN. MENYENANGKAN BAHKAN MENYERAMKAN (PENAMPAKAN)"

Post a Comment