Lele mempunyai jenis dan sebutan berbeda. Masing-masing
negara menyebutnya berbeda-beda untuk ikan berkumis dan licin ini. Orang
Thailand menyebutnya plamond, Afrika menyebut ikan ini mali, sedangkan orang
Jepang menyebutnya cat re trang. Bahkan untuk penamaannya dalam bahasa Inggris
beragam sebutan untuk ikan ini, seperti cat fish, mudfish, walking catfish,
atau siluroid.
Sementara itu, di Indonesia ikan yang mempunyai
labirin dan mampu hidup di air yang oksigennya minim ini terdapat enam jenis
keluarga. Notabene dari jenisnya mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Setidaknya ada beberapa spesies pribumi dan ada spesies asing
yang kini dapat dikembangkan di Bumi Pertiwi. Serta strain silangan yang kini
banyak diminati, diantaranya akan aku ulasan sedikit di bawah ini :
- Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele local (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), kan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
- Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
- Clarias nieuhofi, dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
- Clarias loiacanthus, dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
- Clarias gariepinus, dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika yang diitroduksi ke Indonesia pada tahun 1980.
- Lele Sangkuriang, merupakan lele unggul persilangan antara lele dumbo F2 dikawinkan pejantan lele local F6.
- Lele Phyton, lele ini jenis baru yang merupakan hasil persilangan antara lele Thailand dengan lele Afrika yang dikembangkan di Pandegelang, Banten.
- Lele Paiton, lele yang dikembangkan dari persilangan lele Claries Pinus dengan Indukan F1 dari jenis yang sama. Lele ini dinamakan Paiton karena berasal dari Paiton Probolinggo Jawa Timur.
Diantara jenis
lele diatas merupakan yang populer di masyarakat. Namun, untuk hal budidaya
terdapat kurang kebih tiga jenis lele dengan keunggulan yang dimiliki. Dari
ketiga lele tersebut bukan perkara mudah untuk membedakannya. Karena dari
bentuk fisiknya hampir sama terutama pada lele Dumbo dan Sangkuriang.
Sedangkan lele phyton hampir bisa dibedakan dengan kedua lele tersebut. Untuk
lebih jelas simak ulasan dibawah ini.
Lele Dumbo
Lele
ini memiliki ukuran lebih besar dari pada lele lokal. Memiliki kulit tipis halus dan memiliki pernapasan tambahan aborescen.
IG Gigitlele Lele Dumbo |
Warna lele ini secara umum hitam kecoklatan dan memiliki bintik-bintik yang bervariasi. Warna bintik-bintik yang umum hijau keputihan, hitam kehijauan, hijau kecoklatan Dan bagian bawah tubuh memiliki warna putih keruh. Dan tidak memiliki patil yang beracun, relatif lebih tumpul daripada lele lokal.
Lele Sangkuriang
IG lele_sangkuriang_ |
Lele ini memiliki cenderung polos untuk warnanya tidak ada corak ataupun bintik-bintik. Warnanya sendiri untuk badan hitam keputih-putihan. Untuk bentuk tubuh hampir sama dengan lele Dumbo.
Lele Phyton
http://m.wanhuajing.com Lele phyton |
Lele ini memiliki ciri-ciri bentuk kepala pipihnya memanjang, mulutnya kecil, dan terdapat punuk di belakang kepala serta kumis /sungutnya lebih panjang. Untuk tubuhnya, punggung atas sampai pangkal ekor berwarna hijau kehitaman dengan bintik-bintik hijau kecoklatan. Bagian atasnya berwana hijau kecoklatan sedangkan dari depan sampai pangkal ekor berwarna putih cerah serta bentuk ekor membulat.
Lele Paiton
Memiliki ciri warna loreng atau totol pada warna tubuhnya. Dan bentuk fisiknya hampir menyerupai lele Dumbo. Lele ini Merupakan perbaikan genetik dari lele Dumbo. Maka tak heran jika sulit membedakan lele jenis ini.
Referensi
Budianto, H. 2015. Budidaya Unggul Lele Phyton. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Referensi
Budianto, H. 2015. Budidaya Unggul Lele Phyton. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Enak dimasak pecel
ReplyDeleteEnak lagi kalau pakek sambal bajak atau urap-urap. Hemmz
Delete