Pada
jaman millenium atau era dimana beras masih Rp 2000, kita untuk mencari kesenangan sangat mudah dengan
alat-alat sederhana yang kita buat sendiri ataupun membelinya. Dengan memanfaatkan
lingkungan kita dapat menghasilkan karyanya sendiri. Contohnya permainan
ketapel dengan permainan ini kita sudah dibuat bahagia bersama teman dengan
berbahan kayu (Kopi, Mahoni, dll), karet, dan potongan sisa dari sabuk kulit
(kalep).
Permainan yang biasa dimainkan secara berkelompok yaitu menembak obyek biasanya karet taruhannya yang ditaruh dikayu dengan jarak tertentu jika kita mejatuhkan karet tersebut otomatis kita menang dan dapatkan karet tersebut. Hadiahnya sangat sepele tapi menyimpan sejuta cerita. Bukan hanya itu kita diajarkan untuk berburu seperti cicak, burung dan lainnya sehingga kiita diajarkan untuk tetap focus dalam melakukan suatu hal.
Ketapel Alat Tradisional |
Permainan yang biasa dimainkan secara berkelompok yaitu menembak obyek biasanya karet taruhannya yang ditaruh dikayu dengan jarak tertentu jika kita mejatuhkan karet tersebut otomatis kita menang dan dapatkan karet tersebut. Hadiahnya sangat sepele tapi menyimpan sejuta cerita. Bukan hanya itu kita diajarkan untuk berburu seperti cicak, burung dan lainnya sehingga kiita diajarkan untuk tetap focus dalam melakukan suatu hal.
Didalam bidang pertanian dulu ketapel
sangat bermanfaat untuk mengusir hama namun sekarang hanya segelintiran orang
memakainya. Karena sekarang bukan mengusir hama melainkan membunuh hama seperti
monyet, babi hutan dan lain-lain. Alat ini
sangat legendaris dan banyak cerita menarik didalamnya, seperti seorang
petani yang saya tanyai tentang ketapel ini.
Si petani mempunyai pengalaman lucu sekaligus menakutkan. Dia pernah membuat seekor kera jatuh ke sungai saat menyerang ladangnya dan kebetulan yang jatuh anakannya indukkannya tak sadar jika anaknya jatuh lalu Si Petani mengambil anakkan kera itu. Tidak lama berselang indukkan mencari anakannya dan balik ke ladangnya dengan sekerumunan kera yang begitu banyak. akhirnya Si Petani kabur dan menenggelamkan diri kesungai sampai-sampai keranya nunggu diatasnya. Dan si petani menghayutkan diri menjahui dari kerumunan kera yang beguitu banyak. Hingga akhirnya bisa lolos dari kerumunan kera itu. Pengalaman itu buat saya ketawa dan gemetar ( gemetar) kata si petani.
Si petani mempunyai pengalaman lucu sekaligus menakutkan. Dia pernah membuat seekor kera jatuh ke sungai saat menyerang ladangnya dan kebetulan yang jatuh anakannya indukkannya tak sadar jika anaknya jatuh lalu Si Petani mengambil anakkan kera itu. Tidak lama berselang indukkan mencari anakannya dan balik ke ladangnya dengan sekerumunan kera yang begitu banyak. akhirnya Si Petani kabur dan menenggelamkan diri kesungai sampai-sampai keranya nunggu diatasnya. Dan si petani menghayutkan diri menjahui dari kerumunan kera yang beguitu banyak. Hingga akhirnya bisa lolos dari kerumunan kera itu. Pengalaman itu buat saya ketawa dan gemetar ( gemetar) kata si petani.
Kakek saya sendiri dulu sangat jago menggunakan
ketapel dia mampu menjatuhkan ayam hutan yang diudara menggunakan ini dan
sering menyederai hama (monyet, babi bahkan burung). Mengapa kakek saya jago? Karena
secara tidak sadar kita diajarkan suatu ilmu fisika yaitu ilmu pegas atau energy
pegas.
Dimana energi yang dimiliki karena adanya gaya sentuh. Gaya sentuh menghasilkan energy gerak, tenaga yang begitu besar akan terciptalah lontaran yang lurus dan kuat. Walaupun kakek saya tidak jago di teori tetapi praktek dilapang sedikit memahami, menurut dia untuk menciptakan suatu lontaran yang kuat karet diperbanyak tetapi harus sesuai dengan tenaga yang dimiliki.
Maka dari itu mengapa dulu setiap petani selalu memiliki alat ini. Karena alat ini mempermudah kita mengusir hama. Banyangkan jika kita mengusirnya pakek tangan kosong yang ada kita capek. Karena, jika hamanya jauh kita masih berlari mendekat untuk dapat menjangkauinya dan hasilnya tidak efektif. Kreatif seseorang akan tumbuh lebih baik dari tuntutan lingkungan kita atau sering disebut "The Power Of Kepepet". Semoga menghibur dan silahkan komenta dibawah ini.
Dimana energi yang dimiliki karena adanya gaya sentuh. Gaya sentuh menghasilkan energy gerak, tenaga yang begitu besar akan terciptalah lontaran yang lurus dan kuat. Walaupun kakek saya tidak jago di teori tetapi praktek dilapang sedikit memahami, menurut dia untuk menciptakan suatu lontaran yang kuat karet diperbanyak tetapi harus sesuai dengan tenaga yang dimiliki.
Maka dari itu mengapa dulu setiap petani selalu memiliki alat ini. Karena alat ini mempermudah kita mengusir hama. Banyangkan jika kita mengusirnya pakek tangan kosong yang ada kita capek. Karena, jika hamanya jauh kita masih berlari mendekat untuk dapat menjangkauinya dan hasilnya tidak efektif. Kreatif seseorang akan tumbuh lebih baik dari tuntutan lingkungan kita atau sering disebut "The Power Of Kepepet". Semoga menghibur dan silahkan komenta dibawah ini.
Ada2 aja mass, mengingatkan masa kecilku.wkwkwk
ReplyDeleteIyaa mass, nostalgia jaman dulu
Delete