Tanaman tembakau berasal dari San Salvador yang merupakan tanaman semusim dan tanaman ini lebih
condong ke tanaman perkebunan karena bukan komoditas pangan. Hasil dari
tembakau ini dimanfaatkan untuk bahan pembuatan rokok.
Tanaman tembakau sangat sensitive terhadap pembudidayaan, lokasi tanam, iklim dan sebagainya. Maka tak heran jika tanaman tembakau berbeda saat ditanam di tempat lain karena faktor lokasi tanam. Contohnya ciri khas tembakau Madura akan berbeda dengan tembakau Lombok. Akibatnya, produk hasil tembakau sering dinamai dengan lokasi tanamnya. Berikut ini gambaran umum mengenai tanaman tembakau, berikut ulasannya
Tembakau Sumber Ig r.nabiya |
Tanaman tembakau sangat sensitive terhadap pembudidayaan, lokasi tanam, iklim dan sebagainya. Maka tak heran jika tanaman tembakau berbeda saat ditanam di tempat lain karena faktor lokasi tanam. Contohnya ciri khas tembakau Madura akan berbeda dengan tembakau Lombok. Akibatnya, produk hasil tembakau sering dinamai dengan lokasi tanamnya. Berikut ini gambaran umum mengenai tanaman tembakau, berikut ulasannya
KLASIFIKASI TEMBAKAU
Secara sistematik, tanaman tembakau
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom. :
Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua)
Sub Kelas : Asterdae
Ordo :
Solanales
Famili :
Solanaceae (Suku terung-terungan
Genus :
Nicotiana
Spesies : Nicotiana Tabaccum
MORFOLOGI
TEMBAKAU
Morfologi
tanaman tembakau sebagai berikut:
Akar
Tanaman
tembakau memiliki akar serabut yang menyebar kesamping dan memiliki bulu-bulu
akar. Fungsi akar sendiri sebagai penyerap unsur hara dalam tanah dan sebagai
pondasi tanaman. Perakaran tanaman tembakau dapat tumbuh baik ditanah yang
gembur, remah, dan subur.
Batang
Batang
tanaman ini berbentuk oval atau hampir bulat, ruas-ruasnya mengalami penebalan
di bagian yang ditumbuhi daun dan dibagian batang yang becabang, batang tanaman
sedikit bercabang bahkan tidak bercabang, batang lunak tapi kuat, tumbuhnya tunas
ketiak daun disetiap ruas batang. Diameter batang pada tanaman ini sekitar 5 cm.
fungsi batang untuk tempat tumbuh daun dan organ lainnya.
Daun
Daun
dalam tenaman ini merupakan bagian vital karena dalam bertani tembakau daunlah
yang diambil. Daun pada tembakau umunya memiliki bentuk bulat lonjong atau
bulat, ujungnya meruncing, tepi atau pinggirnya licin , dan bertulang sirip.
Tembakau yang baik atau unggul dapat menghasilkan daun antara 29-32 helai. Daun
tembakau termasuk daun tunggal dengan lebar 2-30 cm dan panjang tangkai 1-2 cm.
Ukuran besar kecilnya daun dan tebal tipisnya berbeda-beda, dilihat dari jenis
daun, varietas. Kesuburan tanah dan pengelolaan. Sedangkan ketebalan dan
kehalusan daun dipengaruhi oleh musim.
Bunga
dan Buah
Bunga
tembakau tergolong bunga majemuk yang tersusun dari beberapa tandan dan
masing-masing berisi kurang lebih 15 bunga. Bunganya berbentuk malai, entuk dari
bunga majemuk ini seperti terompet. Benang sari berjumlah lima buah yang
melekat di mahkota, warna bunga seperti warna merah jambu kemerah-merahan dan
putih.
Buah
tembakau bentuknya bullet melonjong, kecil, didalam buah terdapat biji yang
beratnya berkisar 25 gram per satu tanaman. Bakal buah terdapat pada bagian
dasar bunga dan terdiri dari dua ruang. Tiap ruang berisi biji-bjiannya sangat
kecil dan berjumlah sangat banyak bahkan ribuan. Penyerbukan bunga akan
membentuk buah. Setelah proses penyerbukan buah akan matang. Didalam bunga ini didapatkan benih untuk keperluan
penanaman selanjutnya yang peroleh dari bunga yang berbuah dan tua (matang).
JENIS-JENIS
TEMBAKAU
Di
Indonesia secara umum terdapat dua jenis tembakau berdasarkan musimnya yaitu
tembakau Voor-Oogost dan Na-Oogst. Tembakau Voo-Oogost jenis tembakau kemarau
yang ditanam saat musim penghujan dan dipanen musim kemarau. Sedangkan Tembakau
Na-Oogst tembakau musim hujan yang ditanam saat musim kemarau dan dipanen musim
hujan.
Pemasaran Tembakau
Tembakau
secara umum dipasarkan dalam bentuk berbeda sebelum memasuki pabrik. Bentuk fisik
tembakau terdapat 2 jenis di Indonesia, yaitu:
Rajangan (slicing type)
Tembakau
ini merupakan ciri khas dan satu-satunya pemasaran yang unik di Indonesia. Sebelum
memasuki pabrik tembakau di rajang sedemikian rupa setelah itu dilakukan proses
pengeringan menggunakan sinar matahari kemudian tembakau siap dipasarkan. Bentuk
ranjangan juga dibagi menjadi dua bagian yaitu rajangan kasar (broad cut) dan medium dan rajangan halus
(fine cut). Rajangan juga dapat
dibedakan dari hasi fermentasi berdasrkan warnanya yaitu kuning dan hitam
(gelap). Jenis tembakau ini biasanya digunakan untuk pembuatan rokok.
Krosok (lead type)
Bentuk
tembakau yang sangat umum di dunia karena didalam pemasarannya tembakau berupa
lembaran utuh setelah melalui proses pengeringan. Bentuk tembakau ini cenderung lebih
mahal dan peminatnya besar di kanca dunia di bandingankan rajangan karena prosesnya lebih panjang. Mulai dari proses
pengeringan hingga sortasi yang ketat. Jenis tembakau ini biasanya digunakan
untuk pembuatan cerutu.
METODE
PENGERINGAN
Pengeringan
salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Hal yang perlu diperhatikan
yaitu kelembapan udara dan ketebalan bahan.
Tembakau ini memang berbeda dengan
komoditas pertanian lainnya. Sebab tembakau juga dibedakan berdasarkan proses pengeringan,
yaitu:
Rumah Tembakau Sumber irfan_ygy |
1. Air Cured
Pada
metide ini membutuhkan bangunan khusus yang dilengkapi alat-alat seperti kipas untuk
proses pengeringannya. Bangunan khusus ini juga dilengkapi dengan sirkulasi
udara. Tembakau yang dihasilkan kadar gulanya rendah tapi tinggi nikotin.
2.
Flue Cured
Pengeringan
ini menggunakan pipa (flue) untuk mengalirkan udara panas pada tembakau. Namun pada
pengeringan ini hanya jenis tertentu saja seperti tembakau Virginia FC. Kelembapan
akan berkurang selama 25-60 jam (masa penguningan) di ikuuti hilangnya kadar
air secara cepat hingga lamina mengering dan gagangnya juga mengering.
3. Sun Curred
Proses
ini biasanya sangat umum dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan panas
matahari. Penjemuran umumnya berlangsung antara 2-3 hari pada tembakau rajangan
tetapi untuk tembaka krosok berkisar 7-10 hari Kelemahan pengeringan ini jika terjadi
hujan selama pengeringan bisa memakan waktu yang lama.
4. Fire Cured
Proses
pengeringan dengan cara mengalirkan asap dan panas dari bawah susunan tembakau.
Agar asapnya cukup dan baunya wangi bahan yang digunakan menggunakan kayu
akasia dicampur dengan ampas dan bongkol tebu yang dihasilkan asap . Pada pengeringan
ini hampir sama dengan flue cured berbedanya
api dijaga agar tetap konstan sehingaa hanya asap saja yang dikeluarkan. Hasil dari
pengeringan ini tembakau memiliki kadar gula rendah dan tinggi nikotin.
KONDISI
LINGKUNGAN DAN IKLIM
Tembakau
merupakan tanaman yang cocok ditanaman diketinggian rendah hingga tinggi
berkisar antara 300-3000 meter diatas permukaan laut.
Tanaman
tembakau akan baik hasilnya jika iklim tidak terlalu kering dan tidak terlalu
basah. Curah hujan untuk tanaman ini berkisar antara 1500-2000 mm/tahun. Curah hujan
tinggi mengakibatkan tembakau menjadi tipis dan mengelupas. Saat proses
pencakukan hingga panen tanaman ini membutuhkan periode bebas beku. Angin
kencang juga menyebabkan keras dan keringnya tanah sehingga kandungan oksigen
akan berkurang. Suhu optimal tanaman ini adalah 27 oC atau berkisar
antara 22 – 33 oC.
TANAH
Tanaman
ini merupakan tanaman yang dapat hidup di berbagai jenis tanah dan termsuk
tanaman yang kuat. Namun untuk pertumbuhan yang baik sebaiknya tanah
berstruktur remah, berpasir (tanah ringan), sedikit berpori dan aerasi yang
baik. Derajat keasaman untuk tanaman ini berkisar antara 5-6 jika terlalu asam
bisa ditambahkan kapur pertanian. perlu diingat jika menanam tembakau pada
tanah gelap hasinya akan gelap pula. Sebaliknya, jika bertanam di tempat terang maka hasilnya
akan terang pula.
0 Response to "KLASIFIKASI MORFOLOGI DAN JENIS-JENIS TEMBAKAU"
Post a Comment