Kopi adalah komiditi yang paling popular dikalangan masyarakat dan menjadi daya tarik sendiri untuk membudidayakan. Daya tarik dalam bertani kopi karena segmen pasar yang begitu baik dan cukup menjanjikan. Karena para penikmat kopi kian tinggi dibanding ditahun belakangan terlihat di café-cafe semakin rame dan harga jualnya hampir tidak ada penurun yang signifikan. Membudidayakan kopi terdapat beberapa hal yang harus disiapkan untuk lebih jelasnya baca juga [Panduan Budidaya Kopi ]
Biji Kopi |
Di Indonesia Menurut Situs Mentan.go.id terdapat jenis kopi yang banyak dibudayakan antara lain Ekselsa, Liberika, Robusta dan Arabika. Robusta dan arabika cocok untuk dataran tinggi sedangkan untuk dataran rendah excels dan liberika yang cocok. Klasifikasi tanaman kopi arabika adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus : Coffea
JENIS-JENIS KOPI
Pada penjelasan diata Jenis kopi di Indonesia yaitu Kopi Arabaika (Coffee arabica), Kopi Liberika (Coffee liberica), Kopi Robusta (Coffee cannepora), dan Kopi Ekselsa (Genus Coffea). Di Indonesia ada dua jenis kopi yang terkenal dan telah beredar ratusan tahun lamanya, kedua kopi terkenal ini memiliki tipikal atau karakteristik masing-masing. Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffee arabica) dan robusta (Coffee canephora). Tiap masing jenis tersebut memiliki perbedaan baik dari segi fisik, sifat kimia dan cara penyajiannya karena akan berpengaruh pada cita rasa. Diantara banyakny jenis kopi saya akan menjelaskan secara sederhana mengenai 2 jenis kopi yang lazim dikalangan masyarakat yaitu Arabika dan Robusta.
KOPI ARABIKA
Kopi Arabika |
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik karna mempunyai ciri khas yang unik. Kopi yang memiliki rendemen kecil diantara kopi lainnya antara 18-20%. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Biji kopi Arabika berukuran agak besar dengan bentuk agak lonjong, dengan bobot 18-22 g tiap 100 biji. Warna biji agak coklat dan biji yang terolah dengan baik akan mengandung warna agak kebiruan dan kehijauan. Menurut Hartatri dan Rosari (2011), Tanaman kopi Arabika di Indonesia cocok dikembangkan di daerah-daerah dengan ketinggian antara 800-1500 m di atas permukaan laut dan dengan suhu rata-rata 15-24ºC. Pada suhu 25ºC kegiatan fotosintesis tumbuhannya akan menurun dan akan berpengaruh langsung pada hasil kebun. Kopi Arabika yang tahan akan penyakit karat daun, dianjurkan penanaman kopi Arabika tidak di daerah-daerah di bawah ketinggian 800 m dpl (Najiyati dan Danarti, 1997). Tanaman kopi Arabika memerlukan tanah subur curah hujan, minimum 1300 mm/th dan toleran terhadap curah hujan yang tinggi menurut referensi yang pernah saya baca kopi ini semakin tinggi permukaan maka pertumbuhan semakin baik.
KOPI ROBUSTA
Kopi Robusta |
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada Tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas B, karena memiliki rasa yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas dari pada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditubuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut dan masih bisa tumbuh didataran yang tidak begitu tinggi berbeda dengan kopi arabika. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Suhu optimal pertumbuhan robusta berkisar 24-30°C. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan (Putri, 2014). Kopi robusta agak bulat hampir seperti leker, rendemen kopi ini cukup tinggi tetapi kulit ari hampir tidak ada dan harga jual kopi ini lebih rendah daripada kopi arabika.
RE
REFERENSI
Mulyanto, R, E. 2017. Pengaruh Fermentasi Pada Kopi Arabika Terhadap Tingkat Kesukaan Konsumen. Politeknik Jember: Program Studi Produksi Tanaman Perkebunan
Najiyanti, S, & Danarti. 2012. Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen. Jakarta. Penebar Swadaya.
Lebih tau masalah kopi mass. Makasih informasinya
ReplyDeleteSama-sama mas. Semoga nambah wawasan lebih mengenai kopi
ReplyDeleteInformasi yang berguna gan
ReplyDelete