Peran dan Kontribusi Petani Muda atau Mahasiswa dalam Pertanian Berkelanjutan


Petani, sebagian besar orang memandang sebelah mata profesi ini. Kebanyakan orang berpikir jika petani tidak jauh-jauh dari tempat dan pakaian yang kotor, panas, dan susah bahkan berpikir hasilnya tidak bisa mencukupi. Khususnya untuk para kaum muda, tidak banyak yang langsung terjun di dunia pertanian karena beberapa faktor. Maka tidak heran kata-kata agraris akan hilang dengan berjalannya waktu. Dulu di bumi Pertiwi ini juga terkenal dengan sebutan hijau royo-royo karena kekayaan alam dan suburnya tanah ini. Jika dilihat keadaan sekarang membuat kata-kata hijau royo-royo sudah kehilangan mimpinya untuk mewujudkan kedaulatan pangan di masa mendatang.

Memang membicarakan masalah pertanian indonesia, selalu dibarengi problematika di dalamya. Karena sekarang yang diinginkan serba instan dengan mengeluarkan sedikit usaha namun meminta imbalan yang banyak. Kadang ada yang tidak berjuang mintanya melampaui usahanya. Sebenarnya permasalahan dari petaninya sendiri dan oknum-oknum terkait. Seperti halnya tidak sabar akan hasil yang dicapai dengan penggunaan pupuk berlebihan dan tidak diimbangi penggunaan pupuk organik. 

Pola pikir petani masih ketinggalan jikalau ingin mendapatkan hasil yang baik karena petani lebih fokus ke obat-obatan bukan tanahnya, masih menggunakan cara tradisional sehingga peminat generasi penerus masih minim, lahan yang sempit sehingga alsintan tidak bisa menjangkau nya, belum lagi permainan harga pasar (tengkulak) yang merugikan petani. 

Para petani sering kali tidak berdaya atau diperdayakan melalui suatu program baik dari pemerintah ataupun swasta. Belum lagi jika muncul permasalahan seperti kelangkaan pupuk, serangan hama dan penyakit, banjir atau kekeringan akibat cuaca tidak menentu yang berimbas pada kegagalan panen. 

Sebenarnya pemerintah melalui Badan Litbang Pertanian selalu menggelar  dan menampilkan berbagai inovasi teknologi Pertanian dalam waktu tertentu. Jika dilihat dari antusiasme banyak penyuluh, pengusaha, petani, mahasiswa bahkan masyarakat umum mengikutinya. Inovasi yang ditampilkan sangat beragam mulai dari permasalahan umum hingga permasalahan pemasaran produk pertanian.

Namun permasalahannya dilapang masih banyak petani yang belum mengetahui informasi mengenai suatu inovasi terbaru. Sehingga pemahaman petani akan suatu pertanian modern masih belum sampai dibenaknya. Jika kita tengok dari permasalahan tersebut dan masih dalam konteks pembangunan ataupum komunikasi. Sebenarnya bisa, pertanian indonesia diperbaiki dengan melibatkan calon petani muda, pemuda atau mahasiswa pertanian. 
Peran dan Kontribusi Petani Muda
Pendekatan Petani Muda

Disini petani muda, mahasiswa atau pemuda memiliki peranan penting dan sangat dibutuhkan oleh petani. Bahkan, bapak proklamator kita Soekarno pernah berkata Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Jika dunia saja bisa diguncangkan hanya dengan 10 pemuda. Maka tidak menutup kemungkinan pemuda Indonesia akan mengguncangkan pertaniannya ke kanca dunia. Sehingga angan-angan datangnya masa emas akan tercapai di masa yang akan datang. 

Petani muda, pemuda atau mahasiswa memang memiliki semangat kuat dan tekat untuk mengubah pertanian ini. Jika dilihat dari teori yang didapatkan atau dipelajari memang mahasiswa memiliki bekal untuk mempraktekkan langsung dalam bidang pertanian. Sebagai contoh mengelar suatu inovasi terhadap petani dengan melakukan penyuluhan. 
Peran dan Kontribusi Petani Muda
Peran Petani Muda dan Mahasiswa

Seperti permasalahan dilapang sebenarnya petani sangat membutuhkan kinerja penyuluh pertanian.
Pengalaman kami saat melakukan kuliah kerja nyata (KKN) bersama masyarakat. Hal yang ditanyakan selalu masalah pertanian. Karena lingkungan memang tertuju ke suatu desa yang notabene petani. Jika KKN ini selalu diperbaiki konsepnya maka tidak ada mimpi yang tidak bisa tercapai kedepannya bukan hanya masalah pertanian masalah lainnya pun akan berjalan selaras.

Peran mahasiswa disini bisa diberikan ke dalam sektor-sektor yang dibutuhkan dalam permasalahan saat ini. Seperti peran mahasiswa sebagai advokasi atau aksi-aksi sosial , budaya, dan politik secara terorganisir dan terstruktur. Untuk menghadapi sistem yang tidak menguntungkan seperti ketidakberdayaan menghadapi tengkulak, ijon, pedagang ataupun rentenir. Maka dari itu petani perlu mendapat pendampingan dari para mahasiswa atau pemuda. Sehingga permasalahan menjual produk yang susah akan menemui titik terang.

Peran lainnya yang dibilang gampang-gampang susah yaitu mengenalkan internet untuk petani Tradisional. Memang cara ini dibilang nyeleneh bagi sebagian petani. Karena secara tidak langsung mengubah mainset petani kita. karena kebanyakan dari mereka masih percaya dengan ilmu atau metode turun temurun yang sudah ada sejak dulu. Memang lah cukup rumit mengawali suatu hal baru kepada petani. Tapi nilai positifnya petani akan lebih mudah menyelesaikan permasalahannya dan menemukan solusi. Dengan adanya internet maka petani akan mencari informasi mengenai pertaniannya. Sehingga tidak menutup kemungkinan terbentuklah sebuah relasi dari dunia Maya jika petani memang benar-benar menggunakan internet dengan bijak.

Mahasiswa juga dapat merubah pola pikir mengenai pertanian dan dapat memajukan pertanian. Menyumbang ide-ide kreatif untuk mengembangkan sektor pertanian.

Mahasiswa juga berperan melakukan riset untuk menghasilkan rekayasa teknologi terbarukan dan dapat menghidupkan lagi suatu kelembagaan seperti Gapoktan, Poktan, HIPPA, dan lainnya. Terlebih lagi jika melakukan suatu riset otomatis memperdayakan petani sehingga ekonomi petani akan terbenahi dan apabila bisa mendorong percepatan swasembada pangan maka dengan sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. 

Peran dan Kontribusi Petani Muda
Riset Teknologi 
Indmira

Mahasiswa pertanian dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah pertanian dengan ilmu yang dimilikinya. Seperti pengalaman saya dan teman-teman yang terjun langsung ke suatu desa. Petani kebingungan dengan masalah seperti hama dan penyakit yang menyerang tanamanya. Sehingga kami tergerak untuk mencari jalan keluarnya. Bahkan kami mendatangkan penyuluh pertanian untuk mendampingi kami dan memberikan informasi terkait masalah tersebut. Dilihat antusiasme petani maka kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi petani. 
Peran dan Kontribusi Petani Muda
Penyuluhan
Anonim

Peran mahasiswa juga dapat mengenalkan kepada petani dengan teknologi bertani yang modern seperti pengolahan limbah, alsintan, dampak lingkungan, dan lainnya sebagainya. Serta melakukan advokasi-advokasi pertanian yang bisa membantu menyejahterakan petani sehingga menyongsong ekonomi petani.
Peran dan Kontribusi Petani Muda
Pembuatan biogas

Kegiatan diatas jika berjalan secara terstruktur, teroganisir dan tepat sasaran. Serta pemuda atau mahasiswa berlandaskan semangat untuk meningkatkan pertanian Indonesia. Bukan hanya petani yang diuntungkan akan kesejahteraannya. Indonesia juga akan menjadi negara yang berdaulat pangan dan meningkatkan ketahanan pangannya. 

Seperti yang diucapkan bapak presiden kita tanpa ketersedian logistik yang mencukupi kita mudah dikalahkan. Mungkin kedepan bukan politik yang menjadi panglima bahkan bukan hukum yang menjadi panglima tetapi pangan bisa menjadi panglima.

Maka jangan anggap sebelah mata lagi tentang pertanian, Karena pertanian merupakan satu-satunya panglima yang dapat menjadi temeng kuat bagi negara kita. Jikalau pemerintah selalu mendukung dan ikut andil (tidak berbelit-belit) dalam sebuah perubahan oleh petani muda (peneliti muda).


Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "Peran dan Kontribusi Petani Muda atau Mahasiswa dalam Pertanian Berkelanjutan"

  1. Memang perlu suatu pengarahan ke petani saat ini. Memang peran pemuda atau mahasiswa sangat dibutuhkan saat ini karena memiliki bekal teori yang mencukupi untuk mengarahkan petani.

    ReplyDelete
  2. Saya sepakat sekali dengan artikel ini. Petani modern, adalah petani yang bisa memajukan bangsa dan negeri ini... Semangaaat

    ReplyDelete