KRITERIA DASAR KOLAM KONVENSIONAL BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

Salah satu faktor kesuksesan dalam budidaya ikan yaitu memperhatikan kaidah-kaidah dasar pembuatan kolam, khususnya pada pembuatan kolam tanah. Jika dalam pembuatan dan perhitungan salah ataupun asal membuatnya maka mengakibatkan kerugian yang begitu besar. Contohnya kolam cepat rusak, ambrolnya pematang, bahkan tidak maksimalnya panen akibat kesalahan pembuatan kolam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya antara lain.
Contoh Kolam

1. Bentuk Kolam
Bentuk kolam budidaya ikan memiliki maksimal panjang 50 meter atau 2-3 kali lebar kolam berbentuk persegi panjang. Salah satu contoh untuk pembuatan kolam dengan memperhatikan dimensi-dimensi berikuut ini.
a. Ukuran kolam 15 x 10 m.
b. Tinggi pematang 1 m.
c. Lebar pematang atas 50-1 m.
d. Lebar pematang bawah 3m.
e. Lebar kamalir 25 cm.
f. Kedalam kamalir 25 cm
g. Kemiringan kolam 3 % setiap panjang kolam.


2. SALURAN KOLAM
Setiap kolam secara umum memiliki 3 saluran yaitu saluran utama, saluran pembagi dan saluran pembuangan. Dari ketiga saluran tersebut memiliki peranan yang berbeda dan penting untuk budidaya, penjelasan sebagai berikut.
saluran utama dan pembagi ikan lele dan segala jenis ikan
saluran utama dan pembagi
a. Saluran Utama.
Dikatakan saluran utama karena berhubungan langsung dengan sumber air yang digunakan ( pengairan, sungai, waduk). Saluran ini dibuat datar agar tidak terjadi pengendapan. Kedalaman untuk saluran ini 15 cm lebih rendah dari sumber air. Jika arealnya luas saluran di letakkan di tengah areal perkolamnya, jika arealnya sedang bisa di letakkan pinggir kolam. Lebar saluran 1 m dan kedalaman 20 cm.
b. Saluran Pembagi
Saluran ini berfungsi untuk menghubungkan saluran utama dengan kolam. Kedalam saluran pembagi dibuat lebih rendah dari saluran utama supaya aliran lancar dan cepat.

c. Saluran Pembuangan
Saluran ini berfungsi untuk pembuangan dari kolam ke sungai, waduk, dan lainnya. Untuk lebarnya kurang lebih 1 meter dan kedalaman 40-50 cm atau lebih rendah daripada saluran pemasukan air ke kolam.

3. KONTRUKSI KOLAM
Pemilihan lokasi secara tepat memudahkan dalam hal kontruksi kolam. Pembuatan kolam sebaiknya memiliki tanah menyimpan air atau kedap air sehingga kolam tidak mudah bocor. Sebaliknya jika tanah kolam berpasir maka perlu pembuatan kolam beton yang memakan biaya banyak. Untuk bentuknya dalam budidaya ikan yang umum berbentuk segi empat atau empat persegi panjang, lingkaran atau segitiga, bujur sangkar, dll. Yang perlu diperhatikan dari berbagai bentuk kolam yaitu persyaratan teknis kontruksi kolam yang mempunyai, antara lain:

a. Pematang Kolam.
Pematang ini berfungsi untuk menahan air didalam kolam agar tidak keluar. Tanah yang baik yaitu tanah yang kedap air sehingga tidak mudah bocor dan kompak. Jenis tanahnya yaitu liat berpasir karena memiliki sifat lengket, tidak berporos, susah pecah, dan banyak lagi. Untuk ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam dan sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam kurang lebih 20 cm dari permukaan dasar kolam. Bentuk pematang yang umum yaitu trapesium.

b. Dasar Kolam
Dasar kolam yang baik memiliki kemiringan ke arah pembuangan. Sehingga saat pergantian air maka akan berganti secara keseluruhan. Umumnya prosentase kemiringan 1-2 % setiap 100 meter panjang kolam. Bila perlu buatlah dua saluran didalam kolam yaitu saluran keliling dan saluran tengah atau kemilir dan buatlah saluran ini miring kearah pembuangan. Fungsinya untuk memudahkan saat pemanenan ikan dan pengeringan kolam.

c. Pintu Air Kolam
Pembuatan pintu air yang baik jika memiliki pintu pemasukan air dan pengeluaran secara terpisah. Terpisah ini diasumsikan berada pada sisi yang sejajar dan ditengah-tengah sisi kolam terpendek. Sehingga sirkulasi berjalan baik maksudnya air dalam kolam berganti secara keseluruhan. 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KRITERIA DASAR KOLAM KONVENSIONAL BUDIDAYA IKAN YANG BAIK"

Post a Comment