Ciplukan Dianggap Tanaman Liar yang Kini Naik Daun


Ciplukan (Physalis Angulata) merupakan tanaman yang sering kita temukan di kebun, tegalan, tepi jalan, semak, atau hutan. Ciplukan berasal dari Amerika kemudian tersebar luas di daerah tropis dunia. Petani biasanya menyebut tanaman ini sebagai tanaman pengganggu atau gulma. Disebut gulma karena tanaman ini tumbuh liar dan memiliki akar yang tebal sehingga mempengaruhi produktivitasi. 

Namun siapa sangka jika tanaman ini memiliki nilai ekonomisnya. Memang sebagian orang masih belum banyak mengetahuinya sehingga tanaman ini masih belum populer. Walaupun ada yang membudidayakan dan sekarang berkembang dalam bentuk jumbo. Bentuknya hampir mirip dengan tomat buah sehingga memiliki harga cukup tinggi dan produktivitasnya bagus. 

Ciplukan sendiri berasal dari bahasa Jawa, di Madura menyebutkan yoryoran, di Bali kopok-kopokan, di Sumatera leletep , dan lain-lain. Ciplukan sendiri tergolong tanaman semusim. Batang ciplukan berongga dan bersegi tajam dengan pelindung seperti tempurung diluarnya. Tinggi dari tanaman ini antara 50-100 cm.
Buah biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 mdpl.

Buah ciplukan terdapat di dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan dengan rusuk keunguan. Buah ini di dalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna hijau ketika masih mentah dan kekuningan ketika masak. 

Budidaya tanaman ciplukan biasanya dilakukan dengan memanfaatkan bijinya (generatif) sebagai benih. Karena memang untuk benihnya masih sulit didapatkan di toko pertanian. Berikut cara perbanyakan generatif dengan e tahap sebagai berikut:

PRA BUDIDAYA
  • Persiapan benih dalam budidaya ini dibilang cukup mudah. Hal yang harus dipersiapkan yaitu memilih buah ciplukan yang sudah matang dan tua berumur kurang lebih 2-3 bulan.
  • Ciri-ciri buah yang sudah siap yanitu apabila dipijit makan akan mengeluarkan daging beserta bijinya.
  • Biji inilah yang akan digunakan untuk persemaian.
  • Setelah itu lakukan persemaian guna terbentuknya cambah pada biji.
  • Media yang digunakan dalam persemaian memiliki sifat gembur, subur, halus, dan banyak unsur haranya.
  • Setelah itu biji dimasukan di media kemudian tutuplah menggunakan plastik atau lainnya.
  • Penutupan guna untuk menekannya penguapan air, menghindari terik matahari langsung dan air hujan.
  • Bukan hanya itu perlakukan tersebut guna untuk mencegah hama dan penyakit yang menyerang.
  • Bibit sudah siap bilamana berumur kurang lebih 1 bulanan dengan tinggi mencapai 15-20 cm.
  • Perlu diperhatikan saat pemindahan hal yang harus diperhatikan yaitu pada bagian akar dan batangnya.
  • Akarnya sendiri relatif sedikit dan batangnya masih lunak serta daunnya yang sedikit.
  • Sehingga tanaman ini bila dicabut mudah layu.
  • Untuk menghindari hal tersebut maka lakukan pemindahan secara hati-hati dan lakukan penanaman secepatnya pada lahan.

PERAWATAN BUDIDAYA
  • Perawatan sendiri tidak serumit tanaman lainnya karena tanaman ini bisa hidup dengan air yang relatif sedikit dan tidak perlu kebutuhan air berlebihan.
  • Pada pemupukannya sendiri patokannya dari tanaman tetangga yaitu tomat. Karena tanaman ini hampir mirip dengan tomat.
  • Pupuk yang perlu dipersiapkan yaitu pupuk fosfat, kalium dan nitrogen.
  • Pada pemberian awal lakukan pemupukan pada lubang tanam menggunakan fosfat dan kalium.
  • Setelah itu pada umur 14 hst lakukan pemupukan menggunakan pupuk Nitrogen.
  • Caranya dengan menaburkan puluk pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman dengan jarak sekitar 10 cm dari lubang tanam.
  • Selanjutnya pada umur 35 hst lakukan pemupukan kembali menggunakan pupuk nitrogen seperti cara diatas.
  • Bila mana kita menggunakan sistem tumpang sari maka dosis pemupukan disesuaikan dengan tanaman utamanya.

PANEN DAN PASCA PANEN
  • Tanaman ini sudah siap dipanen apabila kelopak bunga dan warna buah mulai menguning seperti tomat. 
  • Tanaman ini bisa menghasilkan hingga 300 buah batang pohon.
  • Seperti tanaman lainnya buah ciplukan dapat dipanen setiap 5-10 hari sekali hingga pada puncaknya.
  • Harga jual untuk tanaman ini berkisar Rp 250-500 ribu per kilogramnya.

KENDALA DAN PEMASARAN
Tanaman ini memang dari segi pemasaran seperti yang dijelaskan seorang dosen super asal Sleman bapak Dody Kastono. Pemasaran kita disarankan terlebih dahulu bermitra dengan petani yang bergerak atau mengembangkan dalam tanaman ceplukan ini. Sehingga jalur pemasarannya jelas dan biasanya kalau kita bermitra maka benih akan disediakan olehnya. 

Menurut seorang penyuluh informatif Defi Adriyani pemasaranya bisa kita menjualnya di supermarket atau swalayan karena buah ini sudah dijual disana atau menjualnya secara perseorangan. Jika kita ingin menanamnya dan kebingungan mendapatkan benih. Kita dengan mudah mendapatkannya di toko online atau membenihkan sendiri dari tanaman liar di lahan pertanian.

Tanaman ini memang berfaedah jika hanya untuk tanaman dihalaman rumah. Dikarenakan bukan hanya sebagai koleksi tetapi banyak manfaat yang kita ambil salah satunya ekonomisnya, heheh. Sekian pembahasan singkat nan sederhana yang bisa saya sampaikan. Bila ada tutur kata atau tulisan yang kurang berkenan. Mohon dengan sangat berkomentar dibawah ini untuk menyempurnakan. Terimakasih kasih dan salam sukses untuk kita semua. Selamat mencobanya.
Untuk memperoleh manfaatnya klik disini [Manfaat Tanaman Ciplukan Bagi Kesehatan Salah Satunya Jantung]

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Ciplukan Dianggap Tanaman Liar yang Kini Naik Daun"