PELUANG USAHA MENANAM CABAI DI LAHAN SATU HEKTAR

Permintaan pasar untuk komoditas pangan yang satu ini selalu signifikan mengalami peningkatan. Meningkatnya permintaan didasari dari kebutuhan masyarakat sebagai bahan masakan, industry, olahan cabe, dan banyak lagi. Ironisnya kebutuhan cabai tidak diimbangi dengak produksi petani. Khusunya saat menjelang hari besar dan momen-momen tertentu, seperti pada awal tahun 2017 lalu harga cabai mencapai Rp 125 000. 

PELUANG USAHA MENANAM CABAI DI LAHAN SATU HEKTAR
Gambar Cabai

Kondisi ini menyebabkan naik turun harga cabai dipasaran. Banyak faktor dalam hal produksi yang mengakibatkan tidak terpenuhi permintaan pasar. Faktor tersebut dapat kita tangani dengan cara bertanam dengan tepat. Tepat disini maksudnya, kita harus pandai memilih benih, lahan, penggunaan pupuk, dan lain sebagainya. Untuk lebih lengkapnya simak ulasan dibawah ini.

PRABUDIDAYA
  1. Siapkan benih baik dari persemaian sendiri atau benih hibrida bersertifikat yang sesuai dengan kondisi iklim tempat bertanam. Keperluan benih untuk 1 ha berkisar 130-150 gram.
  2. Siapkan pupuk organik kurang lebih 10 ton /ha.
  3. Kapur Dolomit bila perlu 2-4 ton/ha sesuai tingkat keasamaan pH tanah.
  4. Siapkan pupuk urea 300 kg, SP-36 200 kg, dan ZA 200 kg tiap satu hektar lahan.
  5. Siapkan pupuk susulan NPK 400 kg, pupuk daun makro 5 kg, dan daun mikro 5 liter, setiap luas lahan satu hektar.
  6. Siapkan alat pertanian selama operasional dan panen.


PEMBENIHAN CABAI
Untuk pembenihan cabai bisa anda baca Persemaian Cabe Sendiri. Disana dijelaskan secara lengkap cara penyemaiannya dan hampir sama dengan persemaian benih hibrida.

PERSIAPAN LAHAN
  1. Lahan yang baik mempunyai tanah gembur, subur dan mengandung organik tinggi.
  2. Ketinggian untuk lahan cabai berkisar antara 100 - 1000 mdpl. Sehingga cabai ini cocok ditanam di dataran rendah hingga tinggi.
  3. Lakukan penaburan dolomit atau kapur pertanian jika pH tanah terlalu masam, kurang dari 5,5-6,8 dengan dosis 2 ton/ha. Lalu balikan tanah menggunakan traktor atau lainnya supaya gembur.
  4. Pembuatan bedengan awal dengan tinggi 15-20 cm, lebar 110 cm dan panjang disesuaikan.
  5. Pisahkan antara bedengan dengan selokan atau got.
  6. Taburi pupuk organik diatas bedengan secukupnya.
  7. Campurkan pupuk yang tiga tadi sesuai dosis dan taburkan diatas bedengan, lalu ratakan.
  8. Cangkul kanan kiri bedengan untuk menutupi pupuk hingga tinggi 30-40 cm.
  9. Lalu pasang mulsa sesuai selera, bisa menggunakan mulsa organik atau mulsa hitam perak yang umum digunakan. Namun jika menggunakan mulsa hitam perak usahakan perkirakan terlebih dahulu pengeluaran dan hasil yang didapatkan karena mulsa ini relative mahal.
    PELUANG USAHA MENANAM CABAI DI LAHAN SATU HEKTAR
    Mulsa Pertanian
  10. Buat lubang dengan rapi menggunakan kaleng atau pipa berdiameter 7- 10 cm. Pola yang digunakan yaitu zig-zag sehingga meningkatnya penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara. Untuk jarak tanam antarbaris 60 cm dan dalam baris 50-60 cm. Sehingga jumlah setiap satu hektar berkisar 16 – 17 ribu tanamn.
  11. Untuk menghindari genangan air saat musim hujan pastikan drainase terjaga dengan baik dan buatlah bedengan lebih tinggi. Lebih jelasnya baca juga Penanganan Hama dan Penyakit Saat Musim Hujan

PERAWATAN
  1. Lakukan penyiraman sebelum penanaman bibit supaya tanah lembab, yang baik untuk pertumbuhan bibit.
  2. Usahakan penanaman dilakukan pagi hari karena menghidari terik matahari yang mengakibatkan layu hingga mati. Jika penanaman masih berjalan saat siang hari diberhentikan dulu dilanjut pada sore hari.
  3. Bila perlu berilah peneduh saat bibit sudah ditanam menggunakan pelepah pisah yang dibuat segitiga diatas bibit hingga waktu tertentu.
  4. Lepaskan bibit dari tempat persemaian secara hati-hati dan usahakan akar tetap aman. Selain itu jika bersemaian menggunkan polibag usahakan medianya tidak pecah bahkan rusak.
  5. Kemudian masukan bibit ke dalam lubang yang telah disiapkan, hindari rongga antara media persemaian dengan permukaan tanah di lubang tanam.
  6. Timbun sampai tanah 2 cm dibawah daun cabai dan hindari daunnya menyentuh mulsa.
  7. Lakukan penyiraman secara teratur pagi dan sore yang dianjurkan. Dalam hal penyiraman cabai rawit cukup mudah, saat tanah mulai mengering baru kita lakukan penyiraman hingga 70 % dari keseluruhan. dan saat tahap pertumbuhan benih sebaiknya penyiraman dilakukan dengan system irigasi agar benih tidak terbawa air.
  8. Bersihkan gulma secara berkala karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga sanitasi lahan terjaga.
  9. Jika terdapat tumbuhan yang mati segera lakukan penyulaman supaya tetap tumbuh seragam.
  10. Pasang anjir untuk setiap tanaman dan hindari terkena akar pada tanaman sehingga dalam hal ini jika terlambat akan merusak akar tanaman. Untuk waktunya sendiri maksimum 3 minggu hst.
  11. Untuk menghasilkan tajuk sempurna lakukan pewiwilan atau pemangkasan tunas pada umur 8-20 hst dan dilakukan sampai terbentuknya percabangan utama. Setelah tajuk optimal lakukan pewiwilan kembali pada daun tua yang berada dibawah cabang utama.
  12. Lakukan pemupukan tambahan menggunakan NPK atau organik yang telah dicairkan menggunakan air. Takaran untuk tiap tanaman 200 gram yang dicampuri air sebesar 10 liter. Penyiraman pupuk ini pada bagian pangkal tanamannya saja dan hindari mengenai daun. Jika menggunakan pupuk organic (kompos/kandang) berikan 500-700 gram/tanaman. Pemberian pupuk ini dilakukan saat 14 dan 21 hari setelah tanam atau kurang dari 1 bulan.
  13. Saat tanaman umur 55-60 dan 90-95 hari setalah tanam lakukan pemupukan susulan dengan dosis 50-100 kg/ha. Pemupukan dengan cara membuat lubang disekitar lubang tanaman.
  14. Lakukan pengotrolan hama setiap pertumbuhan tanaman jika ada yang terserang segera lakukan penanganan. Bila perlu pasang perangkap untuk serangga untuk membasmi hama dan lakukan cara manual apabila terlihat.
  15. Lakukan penyemprotan pestisida jika keadaannya terlalu parah sesuai dengan anjuran di label kemasan, jika tidak ingin berdampak pada kualitas dan lingkungan gunakanlah pestisida organic.


PANEN DAN PASCAPANEN
  1. Cabai saat pemanenan bervariasi terhadap tempat, umunya di dataran rendah lebih cepat 10 hari daripada di dataran tinggi (dingin).
  2. Waktu pemanenan secara umum untuk tanaman ini, pada umur 2,5-3 bulan dan bisa dipanen secara kontinyu hingga mencapai umur 6 bulan bahkan lebih. Fasenya sendiri 15-18 panen dalam sekali tanam. umur tanaman cabai maksimum 2 tahun sehingga cabai yang semakin tua dibarengi dengan menurunya kualitas dan kuantitasnya.
  3. Teknik pemanenan dilakukan dengan cara memegang tangkainya lalu tarik cabai keatas hingga tangkai terlepas dari cabang pohon dan hindari menarik cabai kebawah karena merusak cabangnya. Waktu yang baik untuk pemanenan dilakukan pada pagi hari
  4. Setelah cabai di panen bersihkan dan sortasi berdasarkan kualitasnya. Jika terdapat cabai yang busuk supaya dipisahkan agar tidak menular ke lainnya.
  5. Untuk meminimalisir cabai cepat busuk, tiriskan cabai dengan cara dikeringkan jikaulah panen dilakukan saat musim hujan.
  6. Tahap akhir kemas cabai sedemikian rupa supaya menarik dan sirkulasi tetap baik, bisa menggunakan kardus, karung jaring atau boks plastic.


ORGANISME PENGGANGGU 
Organisme ini sebenarnya bisa dihindari jika kita memilih lokasi dengan benar, sanitasi lahan dengan baik, dan gunakan pestisida nabati atau organic. Hama dan penyakit yang sering muncul diantaranya:
Hama aphis, lalat buah, ulat, kapik bisanya menyerang buah hingga menggrogotinya. Pengendaliannya membuang, menggunakan perangkap Atraktran pada lalat buah, mematikan hama dan jalan terakhir menggunakan pestisida.
PELUANG USAHA MENANAM CABAI DI LAHAN SATU HEKTAR
Serangan Penyakit Cabai

Penyakit patek yang disebabkan oleh jenis serangga yang menanam larva sehingga timbulnya penyakit. Bukan hanya itu jika terjadi intensitas hujan tinggi munculnya penyakit keriting daun dikarenakan pH asam basa menempel pada daun. Pengendaliannya menggunakan pestisida nabati supaya tidak mempengaruhi kualitas pada cabai.
PELUANG USAHA MENANAM CABAI DI LAHAN SATU HEKTAR
Hama dan Penyakit Cabai


KEUNTUNGAN
Dalam Hal budidaya cabai ini cukup menguntungkan pasalnya biaya operasional setiap 1 hektar hanya < Rp 44 juta dan keuntungan bisa mencapai Rp 41 juta per periode. Biaya operasional untuk periode ke dua otomatis berkurang karena alat-alat pertanian tidak beli lagi dan penekanan lainnya seperti tenaga kerja, pengolahan bisa diperkecil asal tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas sayuran. Bukan hanya itu rasio untuk kelayakan bertanam bayam sebesar 1.95, dihitung dari pendapatan / operasional. Sehingga setiap penambahan modal sebesar Rp 1000 akan mendapatkan keuntungan Rp 1950.

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "PELUANG USAHA MENANAM CABAI DI LAHAN SATU HEKTAR"

  1. Kalau ditempat saya menanam cabai juga menjadi usaha yang menjanjikan tapi ya itu modalnya besar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya gan emang kendalanya di operasional tapi bisa diminimalisir contohnya penggunaan pestisida nabati

      Delete