Lele ini termasuk ikan air tawar dengan popularitas tak pernah surut, baik bagi para pecintanya atau pembudidayaan. Disetiap warung baik itu di desa atau dikota kebanyakan ikan lele selalu tersedia bahkan di restoran pun menyediakan ikan gurih ini. Maka tidak heran jika permintaan pasar selalu meningkat dan nilai ekonomisnya paling besar namun berbanding terbalik dengan produktivitas dalam negeri yang belum mencukupi. Sehingga peluang bagus untuk menjadikan pilihan bisnis anda. Jika dulu lele Dumbo yang menjadi pilihan budidaya karena keunggulannya. Kini telah hadir lele phyton varietas baru dengan segenap keunggulan yang tidak dimiliki lele jenis lain. Konon rasa daging lele phyton lebih enak dan gurih sehingga permintaan tinggi.
|
Lele Phyton
Lele ini berbeda dengan lele unggul sebelumnya yaitu lele Sangkuriang. Lele Sangkuriang ditemukan oleh peneliti di balai besar pengembangan budidaya air tawar (BBPBAT). Sedangkan lele Phyton ditemukan oleh kelompok pembudidaya Asal Pandeglang dan memberi nama phyton karena mirip ular phyton. Keunggulan dalam lele phyton ini antara lain :
1. Jumlah telur lebih banyak.
2. Berbeda dengan Sangkuriang, lele phyton dapat menunjukan generasi untuk menjadi indukan.
3. Pertumbuhan lebih cepat.
4. Bisa hidup di perairan manapun dan daya tahan hidup tinggi.
5. Mortalitas yang relatif kecil hanya berkisar 20% kebawah.
6. Mampu bertahan pada perubahan suhu ekstrem, dingin maupun panas.
7. Mudah dibudidayakan di lahan sempit.
8. Perbandingan FCRnya 1:1.
Model bisnis budidaya lele phyton ini memang beragam antara lain pembenihan, pembesaran beberapa ukuran hingga ukuran konsumsi. Permintaan pasar meningkat mengakibatkan permintaan benih juga meningkatkan. Sehingga dibutuhkan budidaya benih untuk memenuhi permintaan tersebut. Namun, pada pembahasan ini hanya sebatas pembesaran lele phyton saja hingga ukuran konsumsi. Hal yang harus diperhatikan untuk budidaya pembesaran lele phyton.
PEMILIHAN BENIH
Jika menginginkan lele kualitas maksimal, saat menabur bibit, kebersihan air dan kolam harus terjaga dengan kadar keasaman air yang tinggi. pH yang baik untuk budidaya ini antara 6.5-9. Jika anda menginginkan panen hanya butuh 40-45 hari, sebaiknya pilih benih berukuran 9-10 cm. Jika Benih ukuran 7-8 cm maka waktu Sampai ukuran konsumsi antara 50-55 hari. Benih dengan ukuran tersebut biasanya dijual dengan harga Rp 175-200 perekor. Sedangkan benih ukuran 7-8 cm seharga Rp 150-175 perekor. Lele phyton biasanya memiliki kemampuan tumbuh cepat dari pada lainnya. Sehingga secara berkala atau setiap 3-4 Minggu pisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang lebih kecil masih bisa bersaing mengkonsumsi makanan dengan ikan lainnya.
TEMPAT BUDIDAYA
Lele ini memiliki kelebihan bisa hidup dengan kepadatan cukup tinggi sehingga dapat dibudidayakan di lahan terbatas. Pemilihan tempat lele phyton sama halnya dengan lele biasanya. Bisa di lakukan di kolam semen, kolam tanah, kolam terpal dan lain sebagainya. Menurut beberapa petani sukses lele phyton ini, Habitat paling bagus untuk lele phyton adalah kolam tanah. Untuk ketinggian areal antara 1-750 mdpl sehingga bisa didataran rendan dan tinggi. Sumber airnya bisa memanfaatkan aliran irigasi atau sungai, sumur, dan air hujan yang telah dikondisikan dengan elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam 5-10% dan hindari sumber air menggunakan PAM karena mengandung kaporit.
PAKAN
Ikan ini dasarnya memiliki sifat omnivora atau pemakan tumbuhan dan daging. Untuk urusan pakan, lele phyton bisa diberikan pakan alami dari sekitar kolam. Jika tidak ingin ribet, pemberian pakan menggunakan pelet. Pemberian pelet yang diberikan 2-5% perhari dari 5 berat total ikan. Caranya setiap berkala hitung dengan mengambil beberapa sampel secara random lalu timbang. Jika menginginkan pertumbuhan lebih cepat dan berbobot, makanan dicampur dengan probiotik karena probiotik mengandung bakteri yang menguntungkan. Frukuensi pemberian pakan 3-4 kali pada waktu pagi, sore, dan malam. Kalau ingin lele bertubuh makin bongsor, pelet bisa diberi campuran ampas tahu atau ikan yang telah ditumbuk halus. Ini untuk menambah protein dalam tubuh ikan. Atau menggunakan campuran dedak, bekatul, jagung cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1, bila perlu bentuklah sepeti pelet. Hal penting yang perlu dicatat untuk pemberian pakan saat pagi hari, dilakukan sebelum jam 9. Menurut penelitian pada waktu tersebut permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat yang dibawa udara dan sangat merugikan. Sehingga saat memberi makan zatnya menempel otomatis dimakan ikan lele. Dampak penyakit yang ditimbulkan yaitu radang insang.
KUALITAS AIR
Padat tebar sebenarnya mempengaruhi kualitas air kolam, karena sisa kotoran yang dihasilkan ikan lele semakin banyak. Kotoran ini mengandung gas amonia yang merugikan lele. Padat tebar ideal pada kolam antara 10-50 ekor/m2 tergantung ketinggian air kolam. Lakukan secara berkala mengganti air, jika warna air sudah menjadi hijau keruh dan tidak bening lagi. Caranya menguras sampai 1/2 atau 1/3 bagian dan kemudian diisi kembali menggunakan air baru. Untuk menjaga kualitas air agar selalu terjaga. Pemberian pupuk TON diperlukan karena pupuk ini mengandung unsur-unsur mineral seperti lemak, protein, karbohidrat dan asam humat. Pupuk ini mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami, menetralkan racun dan menciptakan ekosistem kolam seimbang. Takaran dosis pupuk ini 25 gram / 100 m2 dan waktu penggunaan saat olah lahan, pergantian air baru atau sekurang-kurangnya 10 hari sekali dengan cara dilarutkan dan disiramkan.
PENYAKIT LELE
Penyakit yang sering dijumpai atau menyerang ikan ini disebabkan oleh parasit, bakteri, dan cacing. Penyakitnya berupa cendawan, cacingan, trichodina, dan lain sebagainya. Hal tersebut bisa kita hindari dengan menjaga kualitas air, pH, kebersihan kolam, manejemen pakan, dan lain sebagainya. Namun jika sudah nampak gejala atau sudah menyerang ikan, hal yang perlu diperhatikan yaitu mengetahui penyebabnya. Sehingga petani dapat mengendalikan atau menangani secara tepat sasaran dan efektif. Untuk lebih jelasnya baca juga penyakit lele dan pengendalian [coming soon]
PEMANENAN SECARA TEPAT
Waktu pemanenan lele phyton ukuran benih 9-10 cm dilakukan antara 30-45 hari dari pemeliharaan benih. Ukuran benih tersebut berpengaruh besar pada waktu pemanenan. Jika kita menanamkan benih berukuran kecil maka waktu pemanenan juga semakin lama. Biasanya petani lebih memilih ukuran 7-8 cm panen 50-55 hari dan 9-10 cm panen 30-45 hari karena perputaran uang semakin cepat. Pembeli (bandar iwak) juga menginginkan ikan lele yang tidak terlalu besar untuk dipasarkan atau konsumsi. Apalagi jika kita menggunakan bahan-bahan alami atai organik saat budidaya. Maka, lele phyton memiliki nilai jual lebih tinggi diapasaran dibandingkan yang diberi asupan bahan anorganik (kimia). Karena citara rasa yang dihasilkan berbeda, karena memiliki tekstur daging yang lebih empuk dan gurih. Alasannya lele banyak mengonsumsi sepeti pytoplankton dan dan zooplankton yang dihasilkan pakan alami atau organik. Konon, ikan ini memiliki sifat gesit dan aktif sehingga daging yang dihasilkan rendah lemak.
Referensi
Budianto, H. 2015. Budidaya Unggul Lele Phyton. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Budianto, H. 2015. Budidaya Unggul Lele Phyton. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
0 Response to "LELE PHYTON VARIETAS UNGGUL MENGGESER PAMOR LELE LAINNYA"
Post a Comment