Penulis D n A
Devisa negara telah banyak
dikeluarkan untuk mengimpor gandum dan terigu. Diperkirakan setiap tahun hampir
4 juta ton gandum atau terigu diimpor sebagai bahan baku pangan di Indonesia
untuk dibuat roti, mie, bakso, bakpao, dan berbagai macam kue. Dikhawatirkan
impor bahan baku dari negara subtropis tersebut cenderung mengalami peningkatan
mengikuti jumlah penduduk yang semakin meningkat dan kesadaran gizi meningkat
(DEPTAN,2003).
Jika keadaan ini dibiarkan terus
menerus akan mengakibatkan ketergantungan pangan dari luar negeri dan meningkat
pengeluaran dwvisa bagi negara sehingga dikhawatirkan terjadi kerawanan pangan.
Adanya program keanekaragaman pangan dengan mengurangi penggunaan bahan baku
terigu atau gandum diganti beras atau umbi-umbian. Cukup banyak bahan baku
pangan tersedia dan dapat menjadi subtitusi atau pengganti terigu, diantara ubi
jalar, ubi kayu, garut dan lain-lain.
Oleh karena itu dilakukan terobosan
baru untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat bakpao telo. Bakpao yang
semula bahan bakunya dari terigu dan merupakan jajanan orang Tionghoa, kini
dicampurketela pohon atau ubi jalar dan semua kalangan masyarakat menyenangi.
“Pembuatan Bakpao Telo yang dikerjakan dengan LIPI mempergunakan bahan baku
telo 60%, sedangkan terigu 40%
Ubi Jalar Ungu
Di Indonesia, 89% produksi ubi
jalar digunakansebagai bahan pangan dengan tingkat konsumsi 7,9
kg/kapital/tahu, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk bahan baku industri,
terutama saus, dan pakan ternak. Selama ini penggunaan ubi jalar sebagai bahan
pangan masih terbatas dalam bentuk makanan tradisional, seperti ubi rebus, ubi
goreng, kolak, getuk, timus, dan keripik, sehingga citranya rendah. Setelah
tahun 2000, pemanfaatan ubi jalar sebagai bahan pangan dan nonpangan mulai
bervariasi.
Senyawa
antosianin yang terdapat pada ubi jalar berfungsi sebagai antioksidan dan
penangkap radikal bebas, sehingga berperan dalam mencegah terjadinya penuaan, kanker,
dan penyakit degeneratif seperti arteriosklerosis. Selain itu, antosianin juga
memiliki kemampuan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik terhadap muntagen
dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan produk olahannya, mencegah
gangguan fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula darah
(antihiperglisemik) (DEPTAN,2008).
Klasifikasi
Ubi jalar Ungu
Klasifikasi tumbuhan ubi jalar dalam
Rukamana (1997) sebagai berikut:
kingdom : Plantae
divisio : Spermatophyta
sub divisio : Angiospermae
kelas : Dicotiledone
ordo : Convovules
genus : Ipomea
species :
Ipomea batatas (L) Lam.
Manfaat Ubi Jalar Ungu
Ubi jalar ungu juga mengandung lisin, Cu, Mg, K, Zn
rata-rata 20%. Dia juga merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori yang
cukup tinggi. Ditambah dengan sumber vitamindan mineral, vitamin yang
terkandung dalam ubi jalar antara lain vitamin A, vitamin C,thiamin (vitamin
B1), dan riboflavin. Sedangkan mineral dalam ubi jalar diantaranya adalahzat
besi (Fe), fosfor (P), dan kalsium (Ca).
Kandungan Ubi ungu per 100gr antara lain :
senyawa
|
Jumlah
|
Protein
Lemak
Karbohidrat
Mineral
Kalsium
Vitamin A
(retinol)
Vitamin C (Askorbat)
(Direktorat Gizi DepKes,2005) |
1,8 gr
0,7 gr
27,9 gr
1,1 gr
49 mlgr
2310 mcg
29 mlgr
|
Bahan
Bahan
yang diperlukan pembuatan bakpao telo sebagai berikut:
- Bahan A :
a) 75 gr tepung terigu protein tinggi
b)
50 gr tepung sagu
c)
125 gr ubi ungu kukus, haluskan
d)
1 sdm ragi instan
e)
30 gr gula pasir
f)
150 ml susu cair
- Bahan B :
a)
50 gr tepung terigu protein tinggi
b)
20 gr tepung sagu
c)
75 gr Ubi Jalar Warna Ungu kukus,
dihaluskan
d)
1 sdm baking powder
e)
15 ml susu
f)
30 gr mentega putih
- Bahan Isi Kacang Ijo :
a)
250 gr kacang hijau tanpa kulit,
rendam 1 jam
b)
700 ml air
c)
150 ml santan kental
d)
4 lbr daun jeruk
e)
175 gr gula pasir
f)
½ sdt garam
g)
¼ sdt vanili
Alat yang Diperlukan
Alat-alat yang digunakan untuk
pembuatan bakpao telo antara lain ialah:
- kompor gas dan tabungnya;
- mixer;
- wajan;
- oven;
- alat pemotong;
- freezer;
- timbangan;
- panci.
Cara Pembuatan
Langkah- langkah pembuatan bakpao telo adalah sebagai berikut
Langkah- langkah pembuatan bakpao telo adalah sebagai berikut
1. Isi Kacang Ijo/Kacang Hijau : Rebus kacang hijau
sampai empuk dan air mengering. Rebus santan, daun jeruk, gula pasir, garam,
dan vanili sambil diaduk
setelah harum. Masukkan kacang hijau, masak sambil
terus diaduk hingga kering.
2. Ambil satu sendok teh isi, bulatkan, lakukan sampai
adonan isi habis, sisihkan.
3. Bakpao : Campur bahan A, uleni sampai kalis.
Diamkan selama 30 menit atau hingga mengembang.
4. Aduk bahan B sampai rata lalu campurkan dengan
bahan A, uleni hingga lembut.
5. Timbang adonan masing-masing 25 gram, pipihkan lalu
tambahkan isi, bulatkan, kukus bakpao selama 15 menit.
Untuk mendapatkan bakpao yang mengembang, lembut dan bakpao tidak keriput jadinya, gunakan api sedang waktu mengukus dan dapat diperoleh 20 biji.
Untuk mendapatkan bakpao yang mengembang, lembut dan bakpao tidak keriput jadinya, gunakan api sedang waktu mengukus dan dapat diperoleh 20 biji.
Analisis Keuntungan Usaha
Apabila periode produksi selama satu bulan dan harga satu bungkus terdapat 10 biji bakpao telo adalah Rp. 8.000,00 maka biayanya dapat dirincikan sebagai berikut.
Apabila periode produksi selama satu bulan dan harga satu bungkus terdapat 10 biji bakpao telo adalah Rp. 8.000,00 maka biayanya dapat dirincikan sebagai berikut.
No.
|
Uraian
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Gas LPG (per 2 minggu)
|
Rp. 17.000
|
Rp. 17.000
|
2
|
kemasan (per 2 minggu)
|
Rp. 5.000
|
Rp. 10.000
|
Total
|
Rp. 27.000
|
No.
|
Uraian
|
Kebutuhan (Satuan)
|
Harga/Kg (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
1
|
Ubi
|
1 kg
|
5.000
|
|
2
|
Tepung terigu
|
½ Kg
|
6.000
|
|
3
|
Tepung sagu
|
¼ kg
|
3.500
|
|
4
|
Garam
|
1 Bungkus
|
500
|
|
5
|
Gula
|
½ Kg
|
3.000
|
|
6
|
Kacang hijau
|
½ kg
|
1.500
|
|
7
|
Daun jeruk
|
4 buah
|
500
|
|
8
|
Santan
|
500 ml
|
500
|
|
9
|
Vanili
|
1 bungkus
|
500
|
|
10
|
Mentega
|
¼ kg
|
3.000
|
|
11
|
Susu
|
750 ml
|
5.000
|
|
12
|
Ragi
|
1 bungkus
|
2.000
|
|
13
|
Baking powder
|
1 bungkus
|
1.000
|
|
Total
|
32.000
|
Jika
dalam dua minggu akan memproduksi sebanyak 12 kali produksi maka Rp. 32.000 x 12= Rp. 384.000. Jika dalam sehari produksi
menghasilkan 50 biji dan dalam setiap dua minggunya terdapat 12 kali produksi
maka 50 x 12 x Rp. 4.000 = Rp. 2.400.000,00
Keuntungan
= Jumlah penerimaan – Pengeluaran (Produksi dan
Investasi)
= Rp. 2.400.000,00 – (Rp 384.000,00 + 27.000,00)
= Rp. 2.400.000,00 – Rp. 411.000,00
= Rp. 1.989.000,00 per 2 minggu
Sedangkan
keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan mencapai: Rp. 1.989.000,00 x 2 = Rp.
3.978.000,00. Tujuan pembuatan Bakpao ini untuk menarik minat masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi ubi jalar
karena kandungan gizi yang tinggi melalui produk olahan ubi jalar dan dapat
meminimalisir kerugian yang diderita petani akibat produksi ubi jalar
berkualitas rendah dengan penjualan bakpao yang menguntungkan.
Deptan. 2003. Tabloid Sinar Tani. Departemen
Pertanian.
Deptan. 2008. Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian
Direktorat Gizi. 2005. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Badan
Ketahanan Pangan Nasional (BKPN)
Rukmana, R. 1997. Budidaya dan Pasca
Panen Ubi Jalar. Jogjakarta: Kanisisus.
0 Response to "Pembuatan Bakpao Telo atau Ubi Jalar Serta Manfaat Bagi Kesehatan"
Post a Comment